Belajar Menulis Bersama
Om Jay Gelombang 8
Nama : Siti Mutawarridah,
S.Pd
Alamat : SDN Pancuran 1 Bondowoso Jatim
Hari/ Tanggal : Selasa, 7 April
2020
Waktu :
Pukul 18.00 – 21.00 WIB
Nara Sumber : Om Budiman
Materi : MENULIS TANPA IDE
Hasil
Resume Menulis Tanpa Ide
Pembelajaran dimulai dengan diawali oleh Om Jay : Mohon
izin wa group saya kunci untuk belajar menulis malam ini bersama Mas Budiman
Hakim dengan tema Menulis Tanpa Ide.
Bila nanti ada yg ingin bertanya silahkan ke pak bambang
di nomor wa 088809405468
Kuliah online malam ini akan dimulai pukul 19.00 sampai
21.00 wib. Orang periklanan manggil saya Om Bud. Anak-anak saya manggil saya Om
Bud. Isteri saya manggil saya Om Bud. Bahkan mertua saya juga manggil saya Om
Bud. Jadi kalian juga boleh manggil saya Om
Bud kalo mau... “MENULIS TANPA IDE” sebenernya adalah judul buku saya yang
terbaru. Materi yang akan saya bawakan adalah salah satu bab yang terdapat
dalam buku ini, judul materi kita adalah “MENULIS TANPA IDE”
Teman-teman sekalian, bagaimanakah kita menentukan sebuah
tulisan itu menarik atau tidak? Mudah saja! Tulisan yang bagus adalah yang mampu
menggugah EMOSI pembacanya. Jadi ketika membaca sebuah novel lalu kalian
menangis tersedu-sedu karena isinya menguras air mata maka novel tersebut dapat
dibilang sukses. Begitu juga kalo kita menulis buku humor, patokan bagus atau
tidaknya gampang banget. Cara menilainya cuma dengan 1 pertanyaan: Apakah buku
kita mampu membuat pembaca tertawa terbahak-bahak Artinya ketika orang menangis
atau tertawa, maka di situlah saat tulisan kita mampu menggugah EMOSI
pembacanya. Jadi kata kuncinya adalah ‘EMOSI’. Kesimpulannya adalah ketika kita
menulis sebuah cerita, kita wajib memasukkan unsur EMOSI dalam cerita itu. Sayangnya
pelaksanaannya ternyata tidak semudah itu. Ketika kita ingin menulis, Orang-orang
banyak yang mengistilahkan kondisi ini dengan writers’ block. Nah, untuk
mengantispasi hal ini ada dua hal yang bisa kita lakukan.
1. MEMANFAATKAN EMOSI.
Caranya sangat sederhana, tuliskan semua perubahan EMOSI
dalam kehidupan kita sehari-hari. Metode ini biasa saya sebut dengan
CERPENTING. Singkatan dari Cerita Pendek Tidak Penting. Cerpenting adalah
metode menuliskan peristiwa-peristiwa REMEH yang terjadi di sekeliling kita. Meskipun
ceritanya sepele tapi ternyata kita ketawa atau terharu atas peristiwa itu.
Dengan kata lain emosi kita tergugah. Jadi tuliskanlah peristiwa tersebut. Perlu
dipahami benar, ya, bahwa ceritanya harus benar-benar TIDAK PENTING. Kalo
kalian menuliskan dilema diajak pacar untuk pindah agama maka itu cerita
penting. Kalo kalian bercerita tentang anak yang terpengaruh temannya
nyoba-nyoba narkoba maka itu cerita penting. Cerpenting haruslah cerita yang
tidak penting itu sebabnya METODE LATIHAN MENULIS ini disebut cerpenting = Cerita
Pendek Tidak Penting. Ceritanya bisa macem-macem. Cari cerita yang paling REMEH
tapi bikin kita ketawa, marah, terharu, pokoknya semua rasa yang yang menggugah
emosi kita. Misalnya yang punya anak kecil pastinya sering ngakak ngeliat kelucuan
anaknya. Iya kan? Atau kita lagi naik motor terus keabisan bensin sementara
kita juga lupa bawa duit karena gak sempet ke ATM. Udah jauh-jauh dorong motor
pas sampe ternyata mesin ATMnya rusak. Ngeselin, kan? TULISKAN! Atau kalian mau
cerita horor waktu dikejar-kejar oleh kecoa terbang? Pokoknya pengalaman remeh
apapun yang kalian alami, selama itu menggugah emosi? TULISKAN! Terserah
kalianlah apa yang mau ditulis. Intinya apapun yang menggugah emosi? Tuliskan!
Menulis cerpenting memang menuliskan sesuatu yang TIDAK
PENTING tapi manfaatnya SANGAT PENTING. Kenapa?Kalo kita bisa menggugah emosi
pembaca dengan topik yang SANGAT SEPELE, apalagi kalo kita menuliskan hal yang
SANGAT PENTING, pastinya bakalan jadi bagus banget. Jika sudah terbiasa menulis
cerpenting maka kita akan selalu mendapat pemicu untuk menulis. Ya pastilah,
topik sepele aja kita mampu, kok. Itu pointnya. Gak usah mikirin apa gunanya
tulisan itu. Anggap aja itu adalah latihan menulis yang menyenangkan. Kenapa
menyenangkan? Karena kita mengalaminya sendiri dan terbukti menggugah emosi,
jadi gak ada salahnya kita abadikan. Menulis itu persisi kayak memasak. Supaya
tambah enak, tambahkanlah bumbu-bumbu.
Berikut beberapa contoh cerpenting yang pernah saya
tulis.
CERPENTING #1
BACA BUKU LOMPAT-LOMPAT
Sedang asyik makan Ifumi di sebuah resto kecil di Senayan
City, tiba-tiba seorang perempuan datang mengagetkan saya. “Om Bud. Wah, kok
bisa ketemu di sini kita,” kata Indri. Dia adalah temen saya di industri
periklanan. “Hey, Indri. Pakabar lo?” tanya saya lalu cipika-cipiki dengannya. Dengan
cuek Indri langsung bergabung di meja saya lalu berkata, “Om Bud, gue udah baca
buku lo yang judulnya STORYTELLING. Bagus banget! Gue suka.” “Kok bisa bilang
bagus? Emang lo udah abis bacanya?” tanya saya. “Belom, sih,” katanya, “Abis
gue bacanya lompat-lompat.” Saya berhenti menyuap ifumi, memegang pundaknya
lalu berkata, “Lain kali kalo baca buku, lo harus duduk. Kalo lompat-lompat ya
susah nyelesainnya.” “HAHAHAHAHAHAHAHA….Gila lo!!!”
Coba dibaca dulu ya cerpenting di atas ya....Coba
perhatikan cerita sederhana ini. Sama sekali gak penting. Lucu, kan? Kalo mau
kekinian, cerita ini bisa kita bikin versi videonya. Maka jadilah konten menarik yang bisa kita
posting di IG, Youtube dll.
CERPENTING #2
PERCAKAPAN DI SEBUAH BAR
Saat itu saya sedang berada di sebuah kafe dan duduk di
bar bersama Boni. Karena home band yang main gak bagus, akhirnya kami
memutuskan untuk ngobrol aja ngediskusiin band-band yang kami suka. “Eh, Bon.
Lo tau Superman is dead?” tanya saya.Di luar dugaan Boni menjawab,“Hah?
Innalillahiiii….Kapaaan????” tanya Boni.Hahahahahahaha…tentu saja saya ngakak
abis mendengar omongannya.
Silakan dibaca contoh cerpenting di atas. Coba perhatikan
cerpenting di atas. Gampang banget kalo mau dijadikan konten video. Luar biasa
kan manfaat cerpenting? Jadi mulai sekarang, setiap kalian tergugah emosinya,
langsung dicatat. Simpan di laptop. Kumpulkan dalam satu folder dan beri nama
‘SUMBER IDE’. Setiap kali kita butuh ide untuk menulis, kita tinggal buka
folder itu. Inspiratif, kan? Kalo kita mau lebih peka terhadap apa yang terjadi
pada kita sehari-hari, sebetulnya ada banyak yang bisa kita tuliskan menjadi
cerpenting
2. MEMANCING EMOSI
Metode yang kedua adalah memancing emosi. Dari emosi yang
kita dapet bisa kita konversikan menjadi ide. Pernah kan kalian ngedenger orang
ngomong, "Jangan tunggu kaya lalu baru berderma. Berdermalah dulu maka in
shaa Allah kita akan menjadi kaya."Ada lagi yang kalimat yang mengatakan,
"Jangan menunggu bahagia lalu baru tersenyum. Tersenyumlah maka kebahagiaan
akan datang padamu.". Dan masih banyak lagi kalimat-kalimat motivasi
dengan formulasi kalimat seperti di atas. Saking banyaknya sampe saya curiga
bahwa formulasi kalimat tersebut adalah RAHASIA KEHIDUPAN. Kenapa demikian? PLAK!
(Aduh nyamuk banyak banget nih). Karena sepanjang pengalaman menulis, saya juga
menemukan RAHASIA cara menulis tanpa ide. Dan setelah saya coba tuliskan
rahasianya, ternyata FORMULASInya persis sama dengan formulasi kalimat-kalimat
motivasi di atas. Bunyinya begini, "JANGAN MENUNGGU IDE DATANG LALU BARU
MENULIS. MENULISLAH DULU MAKA IDE AKAN DATANG PADAMU." Persis sama kan
formulasi kalimatnya? Ajaib, ya?. Pertanyaannya adalah bagaimana kita bisa
menulis kalo belom ada ide?. Sering kan kita ngedenger orang ngomong begini,
'Gue sih mau nulis tapi belom ada ide nih.' Nah, itu keliru. Itu salah. Salah
besar!!!! Perlu saya tekankan bahwa: IDE ITU GAK BOLEH DITUNGGU. IDE ITU HARUS
DIPANCING. Persoalannya, cara mancingnya gimana? Okay saya kasih tau. Tapi
jangan bilang siapa-siapa ya? Buat kita-kita aja di group ini, nih. Hehehehe...
Caranya begini:
Coba perhatikan sekeliling kalian. Lalu tuliskan benda-benda yang kita tangkap
melalui pancaindera.Kemudian gabungkan dan susun semua benda tadi menjadi satu
kesatuan dalam beberapa kalimat. Dengan menuliskan apa yang ditemukan oleh
pancaindera, tulisan tersebut akan berfungsi menjadi pemicu supaya ide datang. Nah,
metode menulis tanpa ide ini sudah saya praktekkin bersama partner saya Asep Herna.
Dia seorang penulis juga. Saya menemukan metodenya dan Asep yang
mempraktekkannya.
“Suatu hari dia mencoba memperaktekkan metode ini. Asep
saat itu sedang berada di kamarnya dan berniat hendak menulis sesuatu. Tapi
sayangnya Kang Asep idenya lagi mandeg. Asep duduk di depan laptopnya yang
sudah menyala dari tadi tapi masih saja kosong tanpa satu huruf pun di atasnya.
Asep memandang ke sekeliling kamar dan mengamati benda apa saja yang terdapat
di kamarnya. Setelah itu dia menuliskan benda-benda yang ditemukannya.Benda-benda
tersebut adalah :
1. PRINTER
2. KERTAS
3. DINDING
4. AC
5. JAM
6. LAPTOP
Setelah itu, Asep mulai mengetik. Dia menyusun kalimat
yang menghubungkan semua benda tadi.Dan beginilah hasilnya : "PRINTER
warna hitam di depanku menungguiku kaku, ditemani KERTAS-KERTAS kosong yang berserakan di sekitarnya. Aku lihat
DINDING tampak pucat, barangkali kedinginan karena berjam-jam disembur AC yang
begitu angkuh. JAM menunjukkan pukul 2 pagi. Tapi layar LAPTOPKU masih juga
kosong. Dan hingga detik ini, tak satupun ide bergairah menghampiri."
Coba dibaca dulu ya. Dan perhatikan semua benda yang
dipilihnya ditulis dalam kapital. Teman-teman sekalian. Coba perhatikan
baik-baik. Asep mengaku belum punya ide untuk menulis. Tapi dia telah memiliki
sebuah tulisan yang sangat bagus. Luar biasa, kan? Satu hal yang perlu dicatat
bahwa Asep baru memanfaatkan INDERA PENGLIHATAN. Baru dari mata doang. Asep
telah membuat sebuah tulisan yg bagus hanya dengan mengandalkan matanya. Padahal
kita masih mempunyai indera penciuman, pendengaran, pengecapan dan peraba sebagai
device untuk bereksplorasi. Semua yang ditangkap panca indera sangat berpotensi
untuk membuat tulisan pemancing ide. Misalnya kentongan satpam komplek yang
sedang memukul tiang listrik,
(pendengaran) bau Indomie yang sedang dimasak oleh teman kos-kosan kita,
(penciuman), rasa kopi yang ternyata sudah kadaluwarsa, (pengecapan), rasa
jijik ketika seekor kecoak berjalan di atas kaki kita (perabaan). Dan masih
banyak lagi.
Apa yang dilakukan Asep Herna di atas tentunya dapat
dilakukan oleh kita semua. Meskipun belom punya ide. Nyalakanlah laptop kalian.
Duduk di depannya. Buka software WORDS. Taruh jemari kalian di atas tuts
seakan-akan kalian sudah mendapat ide untuk ditulis. Intinya adalah biasakan
menulis dulu tanpa perlu menunggu ide datang. Cara menulis seperti itu adalah cara
untuk memancing ide datang. Ketika ide sudah terjaring barulah kita kemas
menjadi tulisan yang menarik. Silakan kalian memperaktekkan metode ini. Kalo bisa semua mencoba ya? Karena sebuah
metode sulit dipahami kalo gak dipraktekin.
Setelah Asep
mencoba ide tersebut, saya juga langsung ikut mempraktekannya. Masak yg bikin
malah gak nyoba? Aneh banget dong...seperti Asep, saya memandang ke sekeliling
saya. Kemudian saya pilih 6 benda yang tertangkap pancaindera. Kalo bisa pilih
6 benda. Itu jumlah yang ideal. Kalo kurang takutnya kedikitan. Kalo lebih ntar
kita kebingungan sendiri karena kebanyakan.
Dan benda-benda yang saya pilih adalah
Sepatu tua
Kasur
kulkas
Pintu
handuk
Pancuran
Tanpa membutuhkan waktu lama, mungkin cuma beberapa
menit, terciptalah tulisan sebagai berikut ini:
“Brak! PINTU kamar tidur kudorong dengan kuat sehingga
menimbulkan suara menggelegar. Aku terlalu capek sehingga langsung kubanting
tubuhku di atas KASUR yang empuk. Kepalaku mau pecah rasanya karena letih.
“Aku benci sama kamu!!!” Tiba-tiba terdengar suara
mengagetkanku.. Aku mencari suara tersebut ternyata datangnya dari SEPATU TUA
yang sedang mojok di sudut kamar, di samping KULKAS.
“Kenapa kok benci?” tanyaku terheran-heran kok sepatu itu
bisa berbicara.
“Sejak kau memiliki sepatu baru, kau tidak pernah peduli
lagi padaku. I hate you!!”. Hah? Sepatu lamaku cemburu dan merasa dicampakkan.
Aduh! Apakah aku sudah gila?
“I HATE YOU!!!!!!”” Dengan
cepat aku berdiri meraih HANDUK lalu masuk ke kamar mandi. Barangkali guyuran
air dingin dari PANCURAN bisa menyegarkan tubuh dan pikiranku. Bismillah….
Jadi begitu cara memancing ide teman-teman. Saya udah gak
terhitung membawakan materi ini baik on air maupun off air. Dan biasanya para
peserta merasa metode ini sangat membantu ketika otak kita mandeg. Coba kalian
praktekkin karena ltian menulis ini menyenangkan. Buat yang ingin berlatih
menulis, saya juga punya websitenya buat kalian memposting tulisan di sana. Ini
linknya https://thewriters.id/ Silakan register, jangan malu-malu. Web ini khusus saya
buat untuk orang yang ingin berlatih menulis.
Kalo kalian posting tulisan sebanyak 30 kali, bandingkan
tulisan kalian yang pertama dan yang terakhir. Pasti terlihat kemajuannya
Menulis itu sebuah proses. Menulis bukan skill yang bisa
diperoleh dalam waktu semalam. Jadi kita memang harus berlatih. Berlatih memang
sebuah periode yang membosankan. Itu sebabnya metode ini saya ciptakan supaya
proses latihan jadi menyenangkan. Kita seperti lagi melakukan permainan 6 kata.
Situasinya fun tapi berpotensi menjelma menjadi tulisan yang berkualitas master
piece. Okay teman-teman, seperti saya bilang di atas bahwa materi ini hanyalah
bab bagian dari buku saya yang berjudul’Menulis Tanpa Ide’ Kalo kalian berniat
membelinya, silakan hubungi penerbitnya lewat WA, namanya Andung di no. +62
816-523-773. Jadi saya cukupkan dulu sesi ini. Wabillahi taufik wal hidayah.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar